Kabar tak sedap kembali menerpa dunia fauna di Indonesia. Sebuah Lembaga Sosisal Masyarakat bernama Scorpion Wildlife Monitoring Group diketahui telah memperlihatkan sebuah video yang memiriskan hati nurani kita. Di video yang di unggah pada 11 Januari 2017 tersebut, tampak beberapa beruang madu di Kebun Binatang Bandung dengan kondisi yang sangat kurus dan meminta-minta makanan dari pengunjung yang datang. Yang lebih menyedihkan lagi, mereka juga tampak memakan kotorannya sendiri.
Hingga akhirnya, melalui sebuah petisi yang mereka buat dengan 1.500 tanda tangan yang mereka dapatkan, pihak Scorpion Wildlife Monitoring Group mendesak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat untuk menyelidiki Kebun Binatang Bandung. Direktur program Scorpion, Gunung Gea, mengatakan bahwa mereka sudah melihat kondisi beruang madu tersebut pekan lalu. Menurutnya, kondisi Kebun Binatang Bandung saat ini begitu mengenaskan dengan kondisi kandang dan air yang kotor dan tercemar, serta lantainya tak berumput. Melihat kondisi tersebut, mereka juga mengupayakan unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Bandung untuk menutup kebun binatang. Melalui video ini, Kebun Binatang Bandung mendapatkan kecaman dari berbagai pihak bahkan dari dunia Internasional.
Di lain pihak, menanggapi masalah ini, pihak Kebun Binatang Bandung yang diwakili Humas-nya, Sudaryo, mengatakan bahwa pihaknya telah merawat kebun Binatang Bandung sebaik-baiknya. Dia kukuh menyatakan bahwa tak ada masalah yang terjadi dengan beruang-beruang madu tersebut. Dia juga menambahkan bahwa mereka diberi pakan setiap hari sesuai jadwal dengan menu utama bagi mereka adalah buah-buahan yang sesuai standar. Selain itu seluruh satwa yang ada di Kebun Binatang Bandung juga diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan. Dia secara tegas membantah bahwa hewan-hewan tersebut memakan kotorannya sendiri seperti yang tampak dalam video.
Sudaryo menyatakan bahwa Kebun Binatang Bandung teah belajar banyak setelah kasus gajah Yani yang meninggal dan sempat menjadi sorotan masyarakat. Mengenai perilaku beruang-beruang tersebut yang meminta makanan kepada pengunjung begitu mereka datang, menurutnya perilaku tersebut ditunjukkan mereka bukanlah karena sedang kelaparan, melainkan karena kebiasaan masyarakat yang sering memberi makan kepada mereka. Menanggapi hal ini, pihak Kebun Binatang Bandung sudah mengupayakan dengan memberitahu pengunjung untuk tidak lagi memberi makan satwa secara sembarangan.
Menanggapi kasus ini, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengungkapkan kekecewaannya terhadap Kebun Binatang Bandung. Menurutnya, ini adalah kasus kedua setelah kasus gajah Yani yang membuat nama Kota Bandung menjadi tercemar di dunia internasional. Menurutnya, Ia sudah cukup banyak menerima petisi terkait pemberitaan tersebut. Dia juga sudah mengupayakan segala cara untuk memperbaiki sistem manajemen yang ada di Kebun Binatang Bandung.
Dia akan memberikan surat teguran yang ditujukan kepada pengelola untuk memperbaiki manajemen khususnya dalam kaitannya perawatan hewan. Ridwan juga menambahkan, pihaknya telah mengirim surat secara resmi kepada pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan terhadap pengelolaan kebun binatang yang dalam hal ini adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Menurutnya pihak Pemerintah Kota tidak bisa berbuat banyak karena memang pengelolaan Kebun Binatang Bandung bukan berada pada Pemerintah Kota namun pihak swasta dalam hal ini adalah Yayasan Marga Satwa Tamansari.Senada dengan Sang Wali Kota, Oded Muhammad Danial, Wakil Wali Kota Bandung pun juga meminta pihak pengelola untuk bertanggung jawab atas kasus tersebut. Menurutnya, pihak pengelola seharusnya belajar banyak dari pengalaman atas meninggalnya gajah Yani yang mati karena sakit beberapa bulan lalu. Dia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kota selalu siap jika diperlukan terkait permasalahan ini.
+ There are no comments
Add yours